Selasa, 09 April 2013

TEKNIK MEMOTRET PETIR



tips memotret kilatPetir atau kilat sangat dramatis dan cepat, ini merupakan tantangan dan mungkin berbahaya. Ada berbagai teknik yang terlibat ketika memotret kilatan petir yang luar biasa. Karena petir sangat cepat, (kisaran 30 mikrodetik atau 30/1.000.000 detik) anda harus lebih cepat. Tetapi di atas semuanya, anda harus sangat berhati-hati. Berikut adalah beberapa tips memotret petir atau kilat.

  • Temukan Lokasi yang Bagus
Ketika memotret petir, penting untuk menyadari bahwa kondisi anda saat memotret tidak terduga dan berbahaya, dan akan selalu ada unsur kesempatan serta keberuntungan yang terlibat. Karena kita tidak bisa melihat kapan petir datang, kita perlu memprediksi di mana ia akan muncul. Dengan mengamati pola petir dan menggunakan lensa wide-angle. Dengan menjaga shutter terbuka untuk beberapa detik kita mungkin beruntung.
  • Mengatur Lensa Hingga Tak Terbatas
Manual fokus lebih baik daripada autofocus ketika anda memotret petir, karena petir pasti akan menipu sensor autofokus. Mengatur lensa hingga tak terbatas memberikan depth of field yang maksimum, sehingga ketika petir menyambar di kejauhan, anda akan memiliki gambar petir dan background dalam fokus yang tajam. Benda yang lebih dekat ke kamera pasti akan keluar dari fokus, tapi mereka bukan subjek utama anda, jadi jangan khawatir tentang mereka atau susunlah mereka sebelumnya.
  • Waktu adalah Segalanya
Jika anda mencoba untuk memotret petir dengan objek tertentu dalam fokus, contohnya menara, maka anda ingin mendapatkan objek tersebut dalam fokus pertama. Tempatkan kamera pada tripod kokoh untuk menghindari kamera bergoyang dan menggunakan perangkat remote release(kabel atau unit RC) untuk memastikan bahwa kamera anda kokoh saat melepaskan shutter. Atur f-stop antara f/5.6 – f/8 dan mengatur shutter speed ke mode B “bulb”. Mode Bulb memungkinkan operator kamera untuk menahan shutter tetap terbuka selama tombol pelepas shutter ditekan.
Jika anda tidak berpengalaman, hal ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mencoba mode mirror lock up sehingga anda tidak perlu memprediksi secara tepat kapan petir akan menyambar. Mirror lock up, fitur yang tersedia pada kebanyakan DSLR memungkinkan anda melibatkan cermin pada kamera jauh sebelum pelepasan shutter. Atur remote atau kabel release terlebih dahulu, susun gambar, dan tahan tombol shutter release untuk membuka shutter. Tunggu petir menyambar dan menghilang lalu segera akhiri tembakan anda.
  • Menyusun Foto
Memotret petir beruntun di langit dan tidak ada benda lain mungkin terlihat cantik tapi tidak memberikan rasa perspektif. Gunakan lensa wide-angle dan memikirkan bagaimana gambar akan disusun. Termasuk fitur landscape, pohon, bangunan, mobil yang bergerak dll untuk memberikan konteks pada foto. Intinya komposisi anda akan tergantung pada di mana petir akan muncul, tapi selalu pertimbangkan elemen lainnya yang anda dapat bawa ke dalam gambar.
  • Lindungi Peralatan Anda
Biasanya petir datang bersamaan dengan hujan. Meskipun lebih baik untuk berada di bawah semacam tempat berteduh saat memotret petir, hal ini tidak selalu mungkin. Anda perlu untuk melindungi kamera dan lensa dari hujan, cairan dapat mempengaruhi mekanisme kamera dan jika sampai ke lensa, hal ini akan merusak hasil gambar yang telah kita ambil.
  • Pengaturan Kamera
Sebagaimana petir biasanya terjadi dalam situasi cahaya rendah, pada umumnya anda akan ingin memilih depth of field pendek, dari f/2.8 ke f/5.6, sehingga akan cukup cahaya yang mencapai kamera. Mengatur kamera pada ISO 200, mengatur shutter speed pada “B” untuk bulb, dan sanagt dianjurkan anda menggunakan kabel rilis untuk menahan shutter tetap terbuka untuk menunggu petir menyambar. Jika kamera anda tidak memiliki bulb shutter speed, aturlah eksposur selama 10 sampai 30 detik, itu sudah cukup untuk menangkap sambaran petir yang sangat cepat. Bagaimanapun, anda harus mengamati pola petir untuk menentukan pengaturan panjang eksposur terbaik untuk digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar